Translate

Jumat, 15 Maret 2019

Masihkah Kalian Menganggap Game Online Buruk?


Menjadi Cabang Olahraga di Skala Dunia , Masihkah Menganggap Game Online Buruk?



 (Sumber Gambar : https://gbk.id/wp-content/uploads/2019/02/xIMG_7331-1080x675.jpg)

 
   Paradigma yang sebagian besar buruk terhadap game masih mengakar pada kalangan masyarakat Indonesia, terutama pada game online. Bagi sebagian besar remaja, mungkin bahkan juga menjadikan bermain game online ini sebagai sebuah hobinya. Game online di cap menjadi sebuah penyakit mental bagi anak. Sebenarnya tidak seutuhnya menjadi sebuah penyakit, Hal tersebut tergantung bagaimana sang pemain atau gamers tersebut dalam melakukannya serta peran orang tua yang mengarahkan dengan benar bagaimana adab bermain game online secara benar. Misalkan mengatur waktu untuk bermain game online dengan tepat dan benar agar anak tidak kecanduan.  Selama ini artikel-artikel, media, yang menyebutkan game online itu hanya ditampilkan satu sisi saja. Sehingga menganggap game online selalu berdampak buruk. Padahal  menurut saya, nilai-nilai kebaikan game online itu ada secara implisit dan memberi manfaat di kehidupan nyata.

   Game online masih memiliki nilai yang baik jika di pandang dari prespektif yang berbeda. Bahkan semakin populernya game online saat ini game online menjadi salah satu olahraga yang disebut dengan E-Sport. E-Sport atau Electronic Sport merupakan cabang olahraga yang mengandalkan strategi dan otak atau lebih disebut sebagai Mind Sports(olahraga pikiran). Bermain game online tak semudah yang dibayangkan. Game online memerlukan banyak perangkat untuk memaikannya. Monitor, keyboard,mouse, aliran listrik , koneksi internet yang memadai belum lagi seorang gamer harus tahu karakter game,spesifikasi game tersebut , timing, konsentrasi, skill serta strategi yang kuat untuk mengahadapi lawan. Tidak hanya itu kekompakan tim juga diperlukan dalam memainkan. Bermain game online yang disebutkan dalam e-sport yang dimaksudkan adalah bermain game yang mengandung nilai kompetitif dan juga sportif, selayaknya olahraga yang lain. Belakangan ini di wilayah Asia dan juga khususnya di Indonesia dipertandingkan cabang E-Sport sebagai cabang eksibisi dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Indonesia. Walaupun Cabang E-Sport masih diselenggarakan sebagai cabang eksibisi, yang dipertandingkan namun tidak ada atau tidak dihitung perolehan medali, Namun menurut saya, ini merupakan sebuah kemajuan seiring dengan perkembangan teknologi dan juga bagi perkembangan game online itu sendiri.

   Di Indonesia sendiri, E-Sport sudah ada sejak tahun 2014. dimana E-sport ada dibawah naungan FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kemenpora. Asosiasi resmi E-Sports Indonesia dinamakan IeSPA (Indonesian e-Sports Association). Organisasi ini juga yang mengatur dan merekomendasikan beberapa game di event Asian Games 2018 di Indonesia beberapa waktu lalu. IeSPA sendiri telah diakui oleh IeSF asosiasi E-Sports dari luar negeri. Banyaknya peminat esport, menjadikan pemerintah Indonesia melalui Kemenpora juga turut memberi dukungan pada event-event kompetisi game online di Indonesia belakangan ini. Selain karena hobi dan minat dalam E-Sport ini mereka juga pasti mempunyai beberapa tujuan jika terjun dalam dunia e-sport ini, 

   Berikut ini ialah alasan dan tujuan orang bermain game online :
1. Dapat Bermain Dengan Banyak Pemain
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan memainkan permainan game online, anda dapat bermain bersama pemain lain dari seluruh dunia. Dengan game online, anda dapat berinteraksi dan bermain bersama pemain-pemain yang berasal dari kota lain, bahkan dari Negara lain.

2. Mendapatkan Uang
Alasan paling seru dari Mengapa Orang Banyak Menyukai Game Online adalah Bisa mendapatkan Uang. Memainkan game online bukan sekedar hanya dapat dimainkan bersama pemain lain, tapi juga menghasilkan uang. Dengan anda jago dalam bermain, memungkinkan anda bakal direkrut oleh tim profesional dan mendapatkan uang dari membela tim tersebut. Selain jadi pemain, di dalam esport ini juga ada beberapa pekerjaan yang dapat menghasilkan uang, seperti menjadi komentator pertandingan (shoutcaster), pembuat konten di media sosial (content creator), pelatih tim esport (coach), dll.

3. Menjadi Hiburan yang Mudah dan Menarik
Dengan bermain game online, anda bisa menjadikan ini sebagai alternative hiburan yang mudah dan menarik. Game online sekarang juga telah tersedia pada smartphone yang mudah diakses dari mana saja. Anda dapat memainkan game online dari smartphone anda, kapan pun dan dimana pun selagi memiliki koneksi internet. Saat ini di Indonesia juga sudah banyak event-event turnamen esport yang menjadikannya sebagai saluran hiburan baru.

   Dari beberapa alasan dan juga tujuan tersebut, menjadikan sebagian orang juga menganggap bahwa bermain game adalah sebuah hobi bagi mereka. Namun, terlepas dari alasan tadi, banyak dampak positif dan negatif yang akan dapat dalam bermain game online. 
Berikut adalah beberapa dampak positif game online :

1. Melatih untuk menyusun strategi
Umumnya permainan ini dilengkapi pernak-pernik senjata, amunisi, karakter dan peta permainan yang berbeda. Untuk menyelesaikan level atau mengalahkan musuh secara efisien diperlukan strategi. Permainan game online akan melatih pemainnya untuk dapat memenangkan permainan dengan cepat, dan efisien

2. Meningkatkan konsentrasi
Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.

3. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
Penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central Lanchashire University menyatakan bahwa orang yang bermain game 18 jam seminggu atau sekitar dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan. Hal ini juga tentunya akan mendukung koordinasi tangan dan mata dalam kehidupan nyata

4. Meningkatkan Kemampuan Membaca
Psikolog dari Finland Univesity menyatakan bahwa game meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak. Disuguhkan desain yang memukau dan juga menarik perhatian menjadikan gamer menjadi lebih tertarik untuk membaca hal-hal seperti info, cerita, penjelasan item,dll di dalam game tersebut.

5. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing
Sebuah studi menemukan bahwa gamers mempunyai kemampuan berbahasa asing (terutama dan umumnya bahasa inggris) yang lebih baik meskipun tidak mengambil kursus pada masa sekolah maupun kuliah. Ini karena banyak alur cerita yang diceritakan dalam bahasa inggris dan kadang kala mereka mengobrol dengan pemain lain dari berbagai negara di dunia

6. Meningkatkan pengetahuan tentang Iptek
Untuk dapat menikmati permainan dengan nyaman dan kualitas gambar yang prima, seorang peman game online akan berusaha mencari informasi tentang spesifikasi komputer maupun smartphone dan koneksi internet yang dapat digunakan untuk memainkan game tersebut. Karena pengguna komputer aktif biasanya mereka juga akan belajar berbagai masalah tertentu dalam perangkat komputer maupun smartphone, seperti troubleshooting komputer dan overclocking.

7. Meningkatkan kemampuan mengetik
Kemampuan mengetik sudah pasti meningkat karena mereka menggunakan keyboard dan mouse untuk mengendalikan karakter dalam permainan. Dan juga terlatih karena untuk mengobrol lewat chat di dalam game tersebut.

Dampak Negatif Game Online :
1. Menimbulkan adiksi (Kecanduan) yang kuat
Sebagian besar game yang beredar saat ini memang didesain supaya menimbulkan kecanduan para pemainnya. semakin seseorang kecanduan pada suatu game maka pembuat game semakin diuntungkan karena peningkatan pembelian gold/tool/karakter dan sejenisnya semakin meningkat. Selain itu juga kecanduan ini memberi dampak ke kahidupan nyata mereka, mereka jadi menyepelekan hal-hal di kehidupan nyata seperti sekolah, beribadah, dll. Keuntungan materiil pada produsen game justru menghasilkan dampak yang buruk bagi kesehatan psikologis pemain game.

2. Mendorong melakukan hal-hal negatif
Walaupun jumlahnya tidak banyak tetapi cukup sering kita menemukan kasus pemain game online yang berusaha mencuri (hack) ID pemain lain dengan berbagai cara. Kemudian mengambil uang didalamnya atau melucuti perlengkapannya yang mahal-mahal. Kegiatan mencuri ID ini biasanya juga berlanjut pada pencurian akun lain seperti facebook, email dengan menggunakan keylogger, software cracking dll. Bentuk pencurian ini tidak hanya terbatas pada pencurian id dan password tetapi juga bisa menimbulkan pencurian uang – meskipun biasanya tidak banyak (dari uang SPP misalnya) dan pencurian waktu, misalnya membolos sekolah demi bermain game.

3. Berbicara kasar dan kotor
Entah ini terjadi di seluruh dunia atau hanya Indonesia. tetapi sejauh yang saya temui di berbagai komunitas game di Indonesia yang tersebar diberbagai kota. Rata-rata para pemain game online sering mengucapkan kata-kata kotor dan kasar (toxic) saat bermain, baik saat online (melalui chat maupun voice chat) maupun offline ketika bermain bersama teman-temannya.

4. Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata
Keterikatan pada waktu penyelesaian tugas di game dan rasa asik memainkannya seringkali membuat berbagai kegiatan terbengkalai. Waktu beribadah, tugas sekolah, tugas kuliah ataupun perkerjaan menjadi terbengkalai karena bermain game atau memikirkannya. Apalagi banyak permainan yang terus berjalan meskipun kita sudah offline.

5. Perubahan pola makan dan istirahat
Perubahan pola istirahat dan pola makan sudah jamak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapat happy hour (internet murah pada malam-pagi hari). Hal ini akhirnya berdampak pada kesehatan mereka, menjadi sakit-sakitan

6. Pemborosan
Uang untuk membayar sewa komputer di warnet, membeli perangkat komputer atau smartphone yang memadai dan membeli voucher game yang kadangkala nilainya bisa mencapai jutaan rupiah. Belum lagi untuk membeli koneksi internet yang memadai, dan upgrade spesifikasi komputer maupun smartphone.

   Untuk seluruh orangtua mempunyai anak yang kecanduan bermain Game Online, dihimbau untuk diperhatikan secara baik-baik. Saya yakin semua orang tua juga tidak mau mempunyai anak-anak yang bisa saja menjadi anak yang nakal atau bandel karena kecanduan Game Online. Bimbingan orang tua memang harus diketatkan, namun lebih diketatkan pada pengawasannya, agar mereka tetap terkontrol dengan baik.

   Jadi apakah anda masih menganggap game online sebagai aktivitas yang sepele? Sebenarnya game online mirip dengan catur yang menggunakan otak dan strategi saat memainkannya. Namun pemikiran yang sempit serta teori labelling yang sudah mendarah daging, menjadikan seseorang yang awam menganggap game online merupakan aktvitas yang buruk. Adanya E-sport menambah nilai plus secara eksplisit di mata orang yang belum memahami betul bagaimana seorang gamers mencintai apa yang dicintainya. Selain itu diakuinya E-sport di indonesia menjadi wadah bagi seorang gamers yang menekuni dunia game online. E-sport sendiri bisa disimpulkan menjadi penangkal pergaulan bebas sehingga para gamer memiliki media untuk mencurahkan hobinya ditempat yang tepat.

   Perlunya wawasan yang luas bagi warga Indonesia untuk mendukung E-sport sangatlah penting. Dibutuhkan peran pemerintah untuk menggencarkan olahraga yang masih dini keberadaannya. Harapannya, Indonesia memiliki atlet-atlet yang lebih banyak dan juga berprestasi untuk cabang E-sport ini, agar Indonesia dapat berprestasi di kancah Internasional dan juga tak hanya mewadahi atlet-atlet yang kompeten dibidang olahraga tertentu saja. Regulasi pemain dan pemeliharaan sistem harus diperhatikan dalam eksekusinya. Agar E-Sport ini dapat berkembang di Indonesia dan juga agar terciptanya sistem yang baik dan juga industri di dalamnya yang menciptakan banyak lapangan kerja. Pemerintah wajib menimbangkan dan mengembangkan lebih lagi dari segala segi agar E-sport ini dapat berlangsung secara lancar tanpa mengurangi nilai-nilai moral bagi seluruh pemainnya, terutama pemain yang masih berstatus siswa ataupun dibawah umur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar